Mengolah Rumput Gajah

Mengolah Rumput Gajah

budidaya rumput gajah


Rumput gajah (Pennisetum purpureum) adalah salah satu jenis rumput yang banyak digunakan sebagai pakan ternak, terutama sapi dan kambing. Rumput gajah memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Rumput gajah juga tahan terhadap cuaca panas dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Namun, rumput gajah juga memiliki beberapa kelemahan, seperti serat kasar yang tinggi, kadar air yang tinggi, dan kualitas yang menurun seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Oleh karena itu, rumput gajah perlu diolah dengan cara tertentu agar dapat meningkatkan kualitas dan daya simpannya sebagai pakan ternak. Salah satu cara mengolah rumput gajah adalah dengan membuat silase dan haylage.

Silase Rumput Gajah

Silase adalah produk fermentasi dari rumput gajah yang disimpan dalam kondisi anaerobik, yaitu tanpa udara. Proses fermentasi ini melibatkan bakteri asam laktat yang mengubah karbohidrat menjadi asam laktat, sehingga menurunkan pH dan menghambat pertumbuhan mikroba lain yang merusak. Silase rumput gajah memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Dapat menyimpan rumput gajah dalam jangka waktu yang lama tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.
  • Dapat mengurangi kandungan serat kasar dan meningkatkan kandungan protein kasar rumput gajah.
  • Dapat meningkatkan palatabilitas dan kecernaan rumput gajah oleh ternak.
  • Dapat menghemat biaya pakan ternak, terutama pada musim kemarau.

Untuk membuat silase rumput gajah, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  1. Potong 5 hingga10 cm, atau dengan menggunakan alat potong.
  2. Lalu dicampurkan dengan tetes tebu, dedak dan menir. Tetes tebu berfungsi sebagai sumber karbohidrat untuk bakteri asam laktat, sedangkan dedak dan menir berfungsi sebagai sumber protein dan mineral. Perbandingan rumput gajah, tetes tebu, dedak, dan menir adalah 100:3:5:3,5 (berat basah).
  3. Bahan yang sudah dicampurkan dimasukkan ke dalam silo atau kantong plastik sekaligus dipadatkan agar tidak menyisakan rongga udara. Silo atau kantong plastik harus ditutup rapat dan diletakkan di tempat yang teduh dan kering.
  4. Biarkan bahan tersebut mengalami fermentasi selama 21-30 hari. Setelah itu, silase rumput gajah siap digunakan sebagai pakan ternak.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan kandungan nutrisi rumput gajah segar dan silase rumput gajah:

Kandungan NutrisiRumput Gajah SegarSilase Rumput Gajah
Bahan Kering (%)19,925,6
Protein Kasar (%)10,212,4
Lemak Kasar (%)1,62,1
Serat Kasar (%)34,229,8
Abu (%)11,711,9
BETN (%)42,343,8

Haylage Rumput Gajah

Haylage adalah produk fermentasi dari rumput gajah yang disimpan dalam kondisi aerobik, yaitu dengan udara. Proses fermentasi ini melibatkan bakteri asam asetat yang mengubah karbohidrat menjadi asam asetat, sehingga menurunkan pH dan menghambat pertumbuhan mikroba lain yang merusak. Haylage rumput gajah memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Dapat menyimpan rumput gajah dalam jangka waktu yang lama tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.
  • Dapat mengurangi kandungan air dan meningkatkan kandungan bahan kering rumput gajah.
  • Dapat meningkatkan palatabilitas dan kecernaan rumput gajah oleh ternak.
  • Dapat menghemat biaya pakan ternak, terutama pada musim hujan.

Untuk membuat haylage rumput gajah, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  1. Potong 5 hingga10 cm, atau dengan menggunakan alat potong.
  2. Rumput yang sudah dipotong dilayukan di bawah sinar matahari selama 1-2 hari, atau sampai kadar airnya turun menjadi 40-50%.
  3. Rumput yang sudah layu dicampur dengan EM4 (Effective Microorganism) dengan dosis 1 liter EM4 untuk 1 ton rumput. EM4 berfungsi sebagai starter fermentasi yang mengandung bakteri asam asetat dan mikroba lain yang bermanfaat.
  4. Bahan yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam silo atau kantong plastik sekaligus dipadatkan agar tidak menyisakan rongga udara. Silo atau kantong plastik harus ditutup rapat dan diletakkan di tempat yang teduh dan kering.
  5. Biarkan bahan tersebut mengalami fermentasi selama 21-30 hari. Setelah itu, haylage rumput gajah siap digunakan sebagai pakan ternak.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan kandungan nutrisi rumput gajah segar dan haylage rumput gajah:

Kandungan NutrisiRumput Gajah SegarHaylage Rumput Gajah
Bahan Kering (%)19,950,0
Protein Kasar (%)10,211,0
Lemak Kasar (%)1,62,0
Serat Kasar (%)34,232,0
Abu (%)11,710,0
BETN (%)42,345,0

FAQ

Q: Apa perbedaan antara silase dan haylage rumput gajah?

A: Perbedaan antara silase dan haylage rumput gajah terletak pada kondisi fermentasi dan kadar airnya. Silase rumput gajah dilakukan dalam kondisi anaerobik (tanpa udara) dan memiliki kadar air sekitar 75%. Haylage rumput gajah dilakukan dalam kondisi aerobik (dengan udara) dan memiliki kadar air sekitar 50%.

Q: Apa keuntungan dan kerugian dari silase dan haylage rumput gajah?

A: Keuntungan dari silase dan haylage rumput gajah adalah dapat menyimpan rumput gajah dalam jangka waktu yang lama tanpa mengurangi kandungan nutrisinya, dapat meningkatkan palatabilitas dan kecernaan rumput gajah oleh ternak, dan dapat menghemat biaya pakan ternak. Kerugian dari silase dan haylage rumput gajah adalah membutuhkan bahan tambahan seperti tetes tebu, dedak, menir, dan EM4, membutuhkan silo atau kantong plastik yang kedap udara, dan membutuhkan waktu fermentasi yang cukup lama.

Q: Bagaimana cara memberikan silase dan haylage rumput gajah kepada ternak?

A: Silase dan haylage rumput gajah dapat diberikan kepada ternak secara langsung atau dicampur dengan bahan pakan lain. Jumlah pemberian silase dan haylage rumput gajah tergantung pada jenis, bobot, dan kebutuhan nutrisi ternak. Secara umum, silase dan haylage rumput gajah dapat memenuhi sekitar 50-70% kebutuhan nutrisi ternak.

LihatTutupKomentar